Assalamu'alaikum.... Selamat pagi rekan-rekan. Kembali lagi bersama kami di blog sekilas info yang selalu berbagi informasi untuk anda semua. Kali ini kami punya informasi nasional terkait penolakan Fahira Idris dana aspirasi DPR sekitar Rp 11,2 T. Berikut info selengkapnya.......
Aggota DPD RI Fahira Idris menolak program dana aspirasi yang digagas
DPR sebesar Rp 20 miliar per anggota dan totalnya mencapai 11,2 triliun.
Fahira menilai argumen DPR mengusulkan program itu masih sangat lemah.
"Hak DPR untuk mengusulkan dana aspirasi ini, tetapi hak pemerintah dan rakyat juga untuk menolaknya. Dan saya saya secara pribadi bukan atas nama DPD pada posisi tidak sependapat dan menolak, terutama dari sisi besarnya jumlah dana aspirasi yang diminta DPR," kata Fahira kepada detikcom di sela-sela kunjungan DPD RI ke Lombok, NTB, Sabtu (13/6/2015).
Alasan DPR yang mengatakan dengan dana aspirasi Rp 20 miliar per anggota setiap tahunnya, DPR akan bisa berperan memastikan bahwa anggaran pembangunan memang menyentuh semua titik, dipandang sebagai argumentasi yang lemah. Fahira melihat ada ada kesan ingin mengambil tugas-tugas pemerintah terutama pemerintah daerah.
"Selain itu, saat ini seluruh pos anggaran dalam APBN adalah merupakan hasil persetujuan antara DPR dan pemerintah, jadi sangat aneh kalau saat ini DPR minta tambahan," ujar senator asal DKI Jakarta ini.
DPR, masih menurut Fahira, harus paham psikologis masyarakat atau publik, yang saat ini tingkat kepercayaan masih rendah terhadap kinerja legislatif. Sehingga apapun usulan DPR apalagi terkait anggaran mayoritas publik akan menolak.
"Makanya saya bersyukur, pimpinan DPD tidak ikut-ikutan minta dana aspirasi, karena bagi saya tunaikan dulu kewajiban yang diberikan rakyat kepada kita dengan baik dan tunjukkan dulu kinerja kita kepada publik. Setelah publik percaya dan mengakui kinerja kita dan lembaga kita, mungkin baru kita bisa meminta tambahan fasilitas, tetapi tetap harus dengan argumentasi yang kuat dan memang muaranya untuk kepentingan masyarakat," pungkasnya.
"Hak DPR untuk mengusulkan dana aspirasi ini, tetapi hak pemerintah dan rakyat juga untuk menolaknya. Dan saya saya secara pribadi bukan atas nama DPD pada posisi tidak sependapat dan menolak, terutama dari sisi besarnya jumlah dana aspirasi yang diminta DPR," kata Fahira kepada detikcom di sela-sela kunjungan DPD RI ke Lombok, NTB, Sabtu (13/6/2015).
Alasan DPR yang mengatakan dengan dana aspirasi Rp 20 miliar per anggota setiap tahunnya, DPR akan bisa berperan memastikan bahwa anggaran pembangunan memang menyentuh semua titik, dipandang sebagai argumentasi yang lemah. Fahira melihat ada ada kesan ingin mengambil tugas-tugas pemerintah terutama pemerintah daerah.
"Selain itu, saat ini seluruh pos anggaran dalam APBN adalah merupakan hasil persetujuan antara DPR dan pemerintah, jadi sangat aneh kalau saat ini DPR minta tambahan," ujar senator asal DKI Jakarta ini.
DPR, masih menurut Fahira, harus paham psikologis masyarakat atau publik, yang saat ini tingkat kepercayaan masih rendah terhadap kinerja legislatif. Sehingga apapun usulan DPR apalagi terkait anggaran mayoritas publik akan menolak.
"Makanya saya bersyukur, pimpinan DPD tidak ikut-ikutan minta dana aspirasi, karena bagi saya tunaikan dulu kewajiban yang diberikan rakyat kepada kita dengan baik dan tunjukkan dulu kinerja kita kepada publik. Setelah publik percaya dan mengakui kinerja kita dan lembaga kita, mungkin baru kita bisa meminta tambahan fasilitas, tetapi tetap harus dengan argumentasi yang kuat dan memang muaranya untuk kepentingan masyarakat," pungkasnya.
Cukup sekian informasi tentang penolakan Fahira Idris menyangkut dana aspirasi DPR, semoga bermanfaat. Wassalam...............
Sumber: detik.com
LIKE & SHARE
loading...
0 Response to "Fahira Idris Menolak Dana Aspirasi DPR Sebesar Rp 11,2 T"
Posting Komentar