TUAN GURU BAJANG MENGKRITIK KERAS PRESIDEN JOKOWI

SEKILAS INFO ! Dalam kunjungannya ke Lombok, Presiden Jokowi mendapat kritikan dari Tuan Guru Bajang. 

Presiden Joko Widodo bersama Ibu Iriana Joko Widodo akan bertolak ke Bandara Internasional Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 dari Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta pagi ini.

 Hasil gambar untuk tuan guru bajang dan presiden jokowi

Dari Bandara Lombok, Presiden dan rombongan akan melanjutkan perjalanan menuju Bandara Sultan Muhammad Salahudin, Kabupaten Bima, NTB dengan menggunakan Pesawat CN-295 TNI AU. Di Bima, Presiden akan meresmikan Pasar Raya Amahami Kota Bima.
BACA JUGA : INILAH DEDE, PEMUDA YANG BERHASIL MENCIPTAKAN KOMPOR BAHAN BAKAR AIR, SIMAK KISAHNYA !

Pada saat meluncurkan program Revitalisasi 1.000 pasar rakyat 2015 di Pasar Manis Purwokerto, Kabupaten Banyumas pada Juni tahun lalu, Presiden mengatakan bahwa jangan sampai pasar tradisional kalah bersaing dengan pasar modern, jika dibiarkan saja pasar tradisional akan hilang.

Saat itu juga Presiden meminta agar pembangunan pasar tradisional tidak hanya pembangunan fisik saja, tapi juga pendampingan dalam manajemen pasar, yang meliputi pembukuan dan pencatatan keluar masuk uang. "Tidak usah pakai AC karena akan menjadi beban biaya listrik. Yang penting pedagang rapi, gotong royong bersama dan pembeli datang nyaman," kata Presiden.

Dalam catatan redaksi kunjungan terakhir Presiden ke NTB adalah pada 9 Februari lalu. Saat itu, Presiden menghadiri Hari Pers Nasional (HPN) 2016 di Pantai Kuta, Lombok Tengah, NTB.

Kunjungan Presiden saat itu dimanfaatkan Gubernur NTB, Tuan Guru Bajang M. Zainul Majdi, untuk menyampaikan keluhannya atas ketidakberpihakan Pemerintah Pusat kepada rakyatnya. Antara lain, dia meminta Presiden untuk tidak mengimpor beras. Karena NTB menghasilkan sekitar 1,3 juta ton beras per tahun. Dari 1,3 juta ton itu, 700.000 ton untuk NTB sendiri dan sisanya untuk daerah-daerah lain.

"Problem-nya Bapak Presiden, ini saya sampaikan karena merupakan amanat dari masyarakat, bahwa Bulog sampai sekarang belum mampu menyerap secara maksimal hasil pertanian di NTB," ungkapnya. [Baca: Gubernur NTB Terpaksa Melaporkan Ini Di Hadapan Presiden Jokowi]

Zainul juga menyampaikan tingginya produktivitas jagung di NTB. Namun belum diakomodasikan dengan baik oleh Bulog. Dia mengungkapkan pada tahun 2015, produksi jagung mencapai 1,01 juta ton atau naik sekitar 26 persen dari tahun lalu. Dari total produksi, sekitar 150.000 ton diekspor langsung melalui pelabuhan di Pulau Sumbawa.

"Oleh karena itu, ketika akhir-akhir ini kami mendengar bahwa ada rencana Bulog membeli jagung impor dari luar negeri dengan harga Rp 3.000 per kg, kami berpikir, kalau saja Rp 3.000 itu digunakan untuk membeli hasil jagung petani kami pada saat panen raya dulu, maka petani di NTB akan jauh lebih sejahtera," ungkap Gubernur dengan lembut.
 BACA JUGA : WOW ! TAHUN DEPAN, MASYARAKAT MATARAM LOMBOK AKAN BELI BERAS MENGGUNAKAN E-VOUCHER

Jokowi sendiri dalam kesempatan tersebut tidak menjawab keluhan-keluhan yang disampaikan Sang Gubernur yang akrab disapa Tuan Guru Bajang.

(Sumber : http://www.rmol.co)

Demikian SEKILAS INFO hari ini. Semoga bermanfaat.
LIKE & SHARE
loading...

0 Response to "TUAN GURU BAJANG MENGKRITIK KERAS PRESIDEN JOKOWI"

Posting Komentar