Assalamu'alaikum rekan-rekan ! Berikut informasi penting yang akan kami share buat Anda semua khususnya buat Bapak/Ibu honorer yang akan berangkat ke Jakarta dalam aksi Jihad Akbar.
Sebanyak tiga armada bus yang membawa guru tidak tetap (GTT) dan Pegawai tidak tetap (PTT) Kategori 2 (K2) di Kabupaten Kendal rencananya akan ikut aksi ke Jakarta. Aksi bertajuk “Jihad Akbar” akan digelar bersama-sama dengan GTT/PTT K2 dari seluruh Indonesia.
Hal itu dibenarkan Ketua Forum Honorer K2, Beni Ardi, saat menggelar acara silaturahmi GTT/PTT K2 dengan sejumlah pejabat di Pendopo Pemkab Kendal, Rabu (3/2). “Aksi digelar sebagai tindak lanjut keluarnya keputusan Menpan berdasarkan desakan DPR RI Komisi II yang isinya tidak akan mengangkat GTT/PTT K2 sebagai PNS. Sementara dari Kendal baru ada tiga bus yang pasti. Sedangkan dari provinsi informasinya ada delapan bus yang akan ke Jakarta,” katanya.
Beni Ardi menuturkan, keputusan Menpan telah memunculkan rasa kecewa mendalam bagi GTT/PTT K2 di seluruh Indonesia, tak terkecuali di Kabupaten Kendal. Pasalnya, sebelum adanya desakan dari DPR RI Komisi II, Menpan telah mengeluarkan keputusan akan mengangkat secara bertahap GTT/PTT K2 pada tahun 2016 hingga 2019.
Akibat Menpan menganulir keputusanya itu, memunculkan gejolak GTT/PTT K2 sampai akhir Januari dan berbuntut adanya Munsyawarah Nasional di Palembang yang menghasilkan keputusan kesepakatan akan menggelar demo di Jakarta.
“Tiga bus dari Kendal akan berangkat tanggal 9 Februari. Sedangkan aksinya akan digelar tanggal 10 dan 11 Februari mendatang. Hingga sekarang, di Jawa Tengah, masih ada sekitar 24.817 GTT/PTT K2. Sedangkan di Kendal sekitar ada 900 lebih GTT/PTT K2. Melalui acara ini kami semua yang hadir di sini berharap baik ke eksekutif maupun legislatif bisa memperjuangkan nasib kami ke pusat agar bisa diangkat PNS,” ungkap dia.
Beni Ardi pun mengungkapkan, perjuangan GTT/PTT K2 supaya bisa mendapatkan SK pengangkatan sebagai PNS itu merupakan sebuah impian yang harus realisasikan oleh pemerintah dalam hal ini Menpan. Pasalnya, banyak dari GTT/PTT K2 yang selama ini sudah melakukan pengabdian kepada negeri ini hingga puluhan tahun. Dengan diangkatnya sebagai PNS, maka, kesejahteraan GTT/PTT K2 akan pun akan mengalami peningkatan.
“Dengan diangkatnya PNS, kami semua ini hanya ingin merasakan seperti apa sih memakai baju seragam PNS. Kami sudah signifikan, tidak usah diuji lagi. Karena kami sudah puluhan tahun mengabdi pada negeri. Mohon pada bapak pimpinan dewan dan pemerintah kendal, agar perjuangkan nasib kami. Selama ini dengan honor Rp 150 ribu perbulanya tidak cukup untuk keperluan hidup. Apalagi kami yang sudah berkeluarga,” terang dia.
Beni Ardi menambahkan, honor yang diterima GTT/PTT K2 setiap bulanya dinilai masih terlalu kecil. Untuk itu tahun ini, sebelum keberangkatan GTT/PTT K2 ke Jakarta, agar pemerintah Kendal bisa mewujudkan honor yang layak bagi GTT/PTT K2, seperti yang sudah diterapkan di berbagai daerah lainnya, sesuai dengan UMPK.
“Daerah yang sudah memberikan honor pada GTT/PTT K2 sesuai UMPK adalah, seperti Wonogiri dan Sukoharjo. Dengan honor sesuai UMPK ini biar kami bisa hidup layak,” pungkas dia.
Beni Ardi menuturkan, keputusan Menpan telah memunculkan rasa kecewa mendalam bagi GTT/PTT K2 di seluruh Indonesia, tak terkecuali di Kabupaten Kendal. Pasalnya, sebelum adanya desakan dari DPR RI Komisi II, Menpan telah mengeluarkan keputusan akan mengangkat secara bertahap GTT/PTT K2 pada tahun 2016 hingga 2019.
Akibat Menpan menganulir keputusanya itu, memunculkan gejolak GTT/PTT K2 sampai akhir Januari dan berbuntut adanya Munsyawarah Nasional di Palembang yang menghasilkan keputusan kesepakatan akan menggelar demo di Jakarta.
“Tiga bus dari Kendal akan berangkat tanggal 9 Februari. Sedangkan aksinya akan digelar tanggal 10 dan 11 Februari mendatang. Hingga sekarang, di Jawa Tengah, masih ada sekitar 24.817 GTT/PTT K2. Sedangkan di Kendal sekitar ada 900 lebih GTT/PTT K2. Melalui acara ini kami semua yang hadir di sini berharap baik ke eksekutif maupun legislatif bisa memperjuangkan nasib kami ke pusat agar bisa diangkat PNS,” ungkap dia.
Beni Ardi pun mengungkapkan, perjuangan GTT/PTT K2 supaya bisa mendapatkan SK pengangkatan sebagai PNS itu merupakan sebuah impian yang harus realisasikan oleh pemerintah dalam hal ini Menpan. Pasalnya, banyak dari GTT/PTT K2 yang selama ini sudah melakukan pengabdian kepada negeri ini hingga puluhan tahun. Dengan diangkatnya sebagai PNS, maka, kesejahteraan GTT/PTT K2 akan pun akan mengalami peningkatan.
“Dengan diangkatnya PNS, kami semua ini hanya ingin merasakan seperti apa sih memakai baju seragam PNS. Kami sudah signifikan, tidak usah diuji lagi. Karena kami sudah puluhan tahun mengabdi pada negeri. Mohon pada bapak pimpinan dewan dan pemerintah kendal, agar perjuangkan nasib kami. Selama ini dengan honor Rp 150 ribu perbulanya tidak cukup untuk keperluan hidup. Apalagi kami yang sudah berkeluarga,” terang dia.
Beni Ardi menambahkan, honor yang diterima GTT/PTT K2 setiap bulanya dinilai masih terlalu kecil. Untuk itu tahun ini, sebelum keberangkatan GTT/PTT K2 ke Jakarta, agar pemerintah Kendal bisa mewujudkan honor yang layak bagi GTT/PTT K2, seperti yang sudah diterapkan di berbagai daerah lainnya, sesuai dengan UMPK.
“Daerah yang sudah memberikan honor pada GTT/PTT K2 sesuai UMPK adalah, seperti Wonogiri dan Sukoharjo. Dengan honor sesuai UMPK ini biar kami bisa hidup layak,” pungkas dia.
Sumber : http://www.jpnn.com
Demikian informasi yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat !
LIKE & SHARE
loading...
0 Response to "WAAAH...!!! HONORER K2 SUDAH DIPASTIKAN BERANGKAT JIHAD KE JAKARTA"
Posting Komentar